Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Please Support Us

Mengenal Lebih Jauh Tentang Istilah Ikan Koi


Mengenal Lebih Jauh Tentang Istilah Ikan Koi

Terkadang bagi siapapun yang baru mengenal koi pasti bertanya-tanya, apasih arti istilah koi yang orang-orang sebutkan, misalnya saja tentang warna, dibilang sumi nya belum keluar, atau beni nya strong ini cakep, ataupun shiroji bagus seputih salju, nah pasti kan bertanya-tanya, apa sih artinya istilah itu semua? Untuk itu akan saya share kembali kamus dunia koi dalam catatan seorang teman penghobi koi, berikut ini catatannya yang banyak ya, kalau ingin resume singkatnya bisa dibaca dengan klik disini:

<br />
Oiya saya sudah membuat video tentang Istilah Penting dan Komposisi Kolam Koi di Youtube Channel KiGoi, cek ke TKP dengan klik icon berikut ini ya, dijamin <b><u>GRATIS TIS</u></b><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a class="buttonDownload" href="https://www.youtube.com/watch?v=JJlAbcYYR9k">Video Istilah Penting</a>
</div>
<br />

KAMUS ISTILAH KOI Oleh: Sunu Tri Susatyo

A

Agi : Dagu. Istilah ini digunakan bukan hanya untuk menunjukkan ‘dagu’ Ikan koi, tetapi juga menunjukkan seluruh bagian samping muka termasuk penutup insang.
Agi Sumi : Sumi yang terletak pada bagian Agi.
Ai : warna biru Indigo, seperti pada warna dasar ASAGI.
Aigoromo : pola jaring net berwarna indigo pada pola merah KOHAKU.
Ai-no-Fuki : Pola melengkung berwarna indigo diatas pola Hi seperti pada AIGOROMO
Ai-no-Fukidashi : Ai yang mulai naik/ muncul
Ai-Sashi : Sashi biru. Sashi pada AIGOROMO
Aka : Istilah umum yang berarti ‘merah’
Aka Hajiro : Ikan koi Merah dengan sirip putih dengan MOTOAKA pada pangkal sirip pektoral. Merupakan jenis pengembangan dari BENIGOI
Akame Kigoi : KIGOI bermata merah.
Aka Muji : Ikan koi bersisik Merah, biasa juga disebut HIGOI
Aka Sanke : Sanke Merah. Aka berarti ‘merah’. AKA SANKE merupakan Taisho Sanshoku (Sanke) dengan warna merah/HI yang dominan dan SHIROJI yang sangat minim. AKA SANKE bukan nama jenis Ikan koi, tetapi istilah ini lebih pada memberikan deskripsi. Meski minimnya SHIROJI mengurangi keanggunannya, AKA SANKE mempunyai citra yang dinamis dan kuat.
Amime : Netting. Bagian badan Ikan koi dilapisi dengan sisik dan kadang tumpukan sisik ini tampak seperti pola jaring yang sangat indah. Ini disebut AMIME
Aoji : warna dasarnya biru, Sumi yang belum naik atau muncul pada permukaan badan Ikan koi atau jaring net nya. Disebut juga SOKO ZUMI, SOKO artinya dasar. AOJI mudah terlihat pada SHIROJI dan tampak berwarna biru transparan. Ini menunjukkan SUMI yang belum finish atau rampung. Istilah ini hanya digunakan pada beberapa jenis yang memiliki SUMI atau warna hitam seperti pada Taisho Sanshoku atau Sanke. Setelah AOJI naik, maka IKAN KOI bisa disebut finished
Aragoke : Bersisik besar.
Asagi : Ikan koi Biru dengan perut berwarna merah, pola yang utama merupakan FUKURIN yang nampak seperti pola tipis berupa jaring diatas warna dasar indigo, bagian kepala putih bersih, sebagian memiliki MOTOAKA. Jenis ini termasuk jenis tua.
Atama : Kepala; Mahkota
Atama ga hageru : bagian kepala yang bersih
Ato : Lambat naik/ munculnya (misal: ato sumi)

B

Bekko : Ikan koi dengan warna dasar solid dihiasi dengan spot hitam yang menyebar; SHIRO BEKKO merupakan Ikan koi putih dengan spot hitam, HI BEKKO merupakan Ikan koi merah dengan spot hitam, KI BEKKO merupakan Ikan koi Kuning dengan spot hitam.
Beni : Citra warna merah yang lebih kuat.
Benigoi : Ikan koi berwarna merah, lebih merah dari HIGOI.
Beni Kumonryu : KUMONRYU dengan pola HI. BENI merupakan istilah lain untuk warna merah. KUMONRYU merupakan versi DOITSU dalam keluarga KARASU. Bila ikan koi jenis KARASU dikawinkan dengan KOHAKU, maka akan menghasilkan BENI KUMONRYU. Pola HI nya atau warna merah nya akan lebih mirip dengan pola mendatar KUMONRYU dibandingkan pola KOHAKU.
Beni Kumonryu
Beta Ginrin: adanya Kilau Cermin, Seluruh sisik berkilau seperti cermin atau mengkilap, disebut juga NIIGATA GINRIN. Kilauannya kuat tetapi tergantung dari sudut pandang kita melihat. Sedang dikembangkan HIROSHIMA GINRIN yang memiliki kilauan yang lebih kuat.
Bire : ‘Api’, nama yang digunakan untuk pola merah tertentu pada ASAGI dan SHUSUI
Boke : SUMI yang belum/ tidak naik (pada SHOWA)
Bongiri : Setengah (badan Ikan koi) Kedua berwarna lebih terang. Ikan koi yang pada setengah bagian belakang badannya memiliki sedikit pola atau pola yang ringan dibandingkan dengan setengah bagian depannya. Ikan koi ini seperti hanya memakai kaus oblong saja: keadaan kurang baik pada Ikan koi yang masih berukuran kecil tetapi bila Ikan koi ini berkualitas tinggi dan tumbuh besar maka akan menjadi Ikan koi yang sangat cantik. Banyak ikan koi juara berpola BONGIRI.
Bozu : Gundul; merujuk pada biksu Budha. Ikan koi dengan kepala putih tanpa HI ataupun SUMI. Awalnya, walaupun pada kepala Ikan koi hanya ada sedikit bercak warna, ini tetap tidak disebut BOZU. Tetapi sekarang, semua Ikan koi dengan kepala berwarna terang disebut BOZU.
Bu : Pembagian kelas menurut satuan panjang di Kontes Ikan koi di Jepang.
Budo Goromo : GOROMO berwarna anggur. BUDO berarti warna ‘anggur’ (ungu tua). Warna BUDO menumpuk pada seluruh pola HI, tidak membentuk lengkungan seperti pada AIGOROMO. FUKURINnya juga berwarna BUDO. Jenis ini memiliki kontras yang sangat kuat dan indah antara SHIROJI dan BUDO.

C

Carotene : Nutrisi yang memberikan warna merah pada Ikan koi. Ikan koi menyerap carotene sebagai nutrisi agar tetap hidup dan tumbuh. Ketika carotene berada dalam lemak di permukaan tubuh ikan koi, maka akan nampak sebagai warna merah. Karena Shiro Utsuri tidak memiliki warna merah pada polanya, maka carotene yang dikonsumsi oleh jenis ini akan mengakibatkan munculnya noda merah pada pola atau orang sering sebut sebagai bocor.
Caudal fin : Sirip ekor.
Chagoi : Ikan koi bersisik berwarna kecoklatan. Term ini sering secara salah ditujukan pada Ikan koi berwarna abu-abu kebiruan (SORAGOI) DANA Ikan koi warna kehijauan (MIDORIGOI)
Chigyo : Burayak yang belum disortir
Chobo Zumi : Bayang gelap pada kepala Ikan koi muda yang disebabkan oleh kulit tipis dan transparan pada bagian itu.
Chupa : Ikan koi berkualitas menengah

D

Dagoi : Ikan koi berkualitas rendah.
Daiya Ginrin : Kilauan berlian. DAIYA berlian. Jenis Ginrin yang sangat berkilau dilihat dari sudut pandang manapun, disebut juga sebagai HIROSHIMA GINRIN. DAIYA GINRIN merupakan pengembangan dari NIIGATA GINRIN yang yang dilakukan oleh KAMIDERA Ikan koi Farm di Hiroshima.
Danmoyo : Pola bertingkat (STEP). Pola HI terpisah yang membentuk tingkatan, dihitung mulai dari bagian kepala ke bagian ekor step ke-1 step ke-2 step ke-3 dst.
Date : Pola. Disebut juga KATATSUKI. Pola hanya merupakan salah satu komponen dari keindahan ikan koi. Konformasi dan Kualitas merupakan yang lebih penting.
Doy Hi : HI di badan.
Doh Zumi : Menunjukkan Sumi yang melebar hingga kebawah gurat sisi SHOWA.
Doitsu : Ikan koi Jerman, hanya bagian tertentu dari badannya bersisik, biasanya disepanjang dua gurat sisi dan disisi sirip dorsalnya.
Doitsu Yamato Nishiki atau Heisei Nishiki : SANKE metalik tanpa sisik pada badannya
Doitsu Yotsushiro : asal KUMONRYU; YOTSU artinya 4, SHIRO berarti PUTIH: Ikan koi dengan 4 bagian putih: hidung, ekor dan dua sirip pektoral
Doka Zumi : Sumi yang lebar, disebut juga sebagai OH ZUMI
Doroike :Mud pond/ Empang
Doware : Bagian putih yang lebar pada pola Ikan koi

E

Egatacho : Buku yang berisi gambaran tangan jenis-jenis Ikan koi sebelum kamera foto ditemukan.

F

Fuji :Warna metalik di bagian kepala beberapa ikan koi muda non-metalik
Fukurin : Pembungkus sisik. Bagian yang keras dari kulit (cuticle) yang tampak seperti seperti garis yang mengelilingi sebuah sisik. istilah ini diambil dari kata FUKU yang berarti melapisi atau membungkus dan RIN atau sisik. FUKURIN jelas terlihat pada jenis HIKARIMONO. Pada awalnya diyakini hanya terdapat pada jenis berwarna metalik karena memang agak sulit melihatnya pada varietas lain. Saat ini FUKURIN juga terlihat pada jenis KOHAKU dan SANKE berukuran besar.
Funazoko Hi : HI bagian dasar. Warna HI pada bagian perut dan dibawah gurat sisi ASAGI atau SHUSUI. FUNAZOKO artinya bagian bawah atau dasar kapal. Poin apresiasi jenis ini karena lemahnya warna lain sehingga terlihat jelas

G

Gaku Hi : Hi pada bagian atas muka (kening)
Gin : Warna perak, metalik.
Ginsui : Shusui metalik., biasa juga disebut KINSUI
Gin Me : Mata perak. Lingkaran warna putih disekeliling mata Kohaku. Bila Ikan koi bermata hitam (KURO ME), kemungkinan besar merupakan Sanke atau Showa.
Ginrin atau Kinrin : GIN artinya perak, KIN artinya emas dan RIN berarti sisik. KIN GINRIN (istilah yang benar) seringkali disingkat atau disebut dengan GINRIN.
Gin Shiro : merupakan kependekan dari GIN SHIRO UTSURI. Jenis ini memiliki pola SHIRO UTSURI diatas dasar warna platinum. Perhatikan bahwa jenis ini berbeda dari GINRIN SHIRO UTSURI ya.
Godan : Pola lima step
Goma Zumi : GOMA artinya biji wijen. GOMA ZUMI merupakan sumi-sumi kecil yang tersebar di tubuh Ikan koi seperti biji wijen di atas masakan Jepang.
Gosai : usia lima tahun.
Gosanke : Kohaku, Taisho Sanshoku (Sanke) dan Showa. Ada lebih dari 80 jenis ikan koi. Diantaranya merupakan Kohaku, Taisho Sanshoku (Sanke) dan Showa yang dianggap sebagai jenis yang paling utama dan dasar. Ketiga jenis Ikan koi ini sering disebut Gosanke.
Goshiki : artinya 5 warna; Kohaku dengan pola NET warnabiru diatas SHIROJI dan HI, beberapa GOSHIKI hanya memiliki NET diatas SHIROJInya, warna merah dan biru bertumpuk sehingga menjadi warna ungu terutama pada bagian kepala, non-metalik sehingga berbeda dari KUJAKU.
Gotenzakura : Pola buah ceri

H

Hachi : Kepala. Istilah lainnya merupakan KAO dan MEN (wajah). Bagian kepala sering kali dianggap sebagai bagian yang sangat penting dalam apresiasi Ikan koi terutama bersihnya SHIROJI dan pola pada kepala.
Hachiware : Kepala terbagi., HACHI artinya kepala, WARE artinya membagi, Pola SUMI yang membagi kepala seperti pada SHIRO UTSURI, SHOWA, KINSHOWA dan UTSURI lain. Biasa juga disebut MENWARE. MEN artinya wajah.
Hageru : Tidak ada bagian yang pucat dibagian kepala terutama pada jenis ikan koi metalik
Hageshiro : HAJIRO dengan kepala warna putih.
Hajiro : Ikan koi bersisik hitam dengan sirip pektoral (sirip dada) berwarna putih atau berujung putih dan bagian perut berwarna putih.
Hakamahaki : Ikan koi dengan pola yang padat di setengah bagian belakangnya sehingga tampak seperti sedang memakai celana panjang. Lawannya merupakan BONGIRI yang tidak mempunyai atau sangat sedikit pola di setengah bagian belakang badannya.
Hanagara Moyo : Pola bunga, pola hi yang tampak seperti bunga yang sedang mekar.
Hanatsuki : Pola HI dikepala yang memanjang hingga ke hidung
Hanazumi : Pola (atau noda) hitam di sekitar mulut dan hidung
Hara : Bagian perut
Harabote : Badan yang gemuk, Body conformation merupakan hal yang utama dalam penilaian seekor Ikan koi. Bentuk badan Ikan koi yang sedemikian rupa sehingga ketika dia berenang tidak menciptakan tekanan di permukaan air merupakan yang yang dianggap ideal. Ikan koi yang terlalu gemuk (disebut HARABOTE) kurang disukai.
Hariwake : merupakan HIKARIMONO MUJI yang mempunyai warna dasar putih metalik dengan pola berwarna kuning sampai merah. Dari hari ke hari semakin berkembangnya jenis ini, warna pola semakin bervariasi antara nuansa warna kuning dan merah, tetapi Ikan koi dengan pola warna merah yang baik sekarang menjadi jenis tersendiri, disebut KIKUSUI yang sebenarnya merupakan KOHAKU metalik.
Hasami Zumi : SUMI Sisipan (?) (Mohon dikoreksi? (pen.)), SUMI diantara pola-pola HI. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan SUMI pada jenis SANKE. HASAMI SUMI letaknya di bagian SHIROJI yang sempit, bukan terletak pada pola HI.
Hashiri Zumi : HASHIRI artinya lari, terletak sepanjang, SUMI dalam bentuk garis-garis (bukan seperti MOTOGURO) pada sirip dada SHOWA. Istilah ini juga digunakan untuk menunjukkan garis-garis SUMI pada sirip dada SANKE. Istilah ini hanya digunakan pada sirip dada dan ekor, tetapi tidak untuk SUMI pada bagian badan.
Heisei Nishiki : LIHAT: DOITSU YAMATO NISHIKI
Hi : Merah, begitu juga dengan AKA atau BENI juga berarti merah hanya penggunaannya saja yang berbeda.
Hiagari : kepekatan warna merah
Hiban : Elemen pola atau bagian berwarna merah
Higoi : Ikan koi dengan warna merah solid yang lebih muda dibanding BENIGOI, sering juga disebut AKA MUJI
Hikari : pola metalik, ada tiga golongan HIKARIMONO yaitu HIKARI MUJI (termasuk PLATINUM dan YAMABUKI), HIKARIMOYO (termasuk KUJAKU) dan HIKARI UTSURI (termasuk KIN SHOWA, GIN SHIRO UTSURI dan KIN KI UTSURI)
Hikarimono : Golongan metalik, Ikan koi dengan badan berwarna metalik mengkilap yang merupakan keturunan dari OGON asli.
Hikarimoyo : Ikan koi metalik berwarna dasar putih dengan multi warna
Hikarimuji : Ikan koi Metalik satu warna, dengan atau tanpa retikulasi sisik
Hikobore : Noda-noda HI yang menyebar, HI : HI kecil tang terpisah dari pola HI yang lebih besar, disebut juga TOBI HI. Biasanya tidak disukai, tetapi bisa menjadi aksen yang baik pada KOHAKU yang terlalu banyak SHIROJInya.
Hi-moyo : Pola merah, seperti pada KOHAKU
Himo Zumi : SUMI Benang, bentuk Sumi yang memanjang dan tipis seperti benang (HIMO) tetapi tidak harus lurus. Istilah ini biasanya digunakan untuk menunjukkan SUMI pada SHOWA dan SANKE. SUMI ini cenderung menjadi melebar, tetapi bila tetap muncul sebagai pola yang tipis dan artisti maka akan membuat Ikan koi menjadi lebih menarik. Tergantung pada corak polanya, disebut TATE ZUMI bila sejajar dengan sirip punggung, atau disebut OBI ZUMI bila memotong sirip punggung dan disebut TASUKIGAKE bila arahnya diagonal.
Hi Mura : HI yang tidak rata, HI yang baik merupakan HI yang (kepekatannya) rata diseluruh badan Ikan koi. HI bisa menjadi semakin rata pada Ikan koi dewasa dan ketika karoten semakin banyak.
Hinomaru : Matahari terbit
Hirenaga Ikan koi : Ikan koi Kumpay, Ikan koi dengan sirip panjang (dianggap bukan salah satu jenis Ikan koi)
Hi Showa : SHOWA Merah, SHOWA dengan lebih banyak pola HI dibandingkan SHIROJI. HI SHOWA bukan nama jenis, tetapi lebih merupakan penjelasan atas banyaknya HI dan SHIROJI pada SHOWA. Sejak KINDAI SHOWA (memiliki lebih banyak SHIROJI) semakin banyak diternakkan maka jenis SHOWA tradisional sering disebut HI SHOWA.
Hitomomi Zumi : Pola Hito, Pola SUMI pada kepala berbentuk V atau Y seperti salah satu karakter Jepang (HITO).
Hoaka : HI pada tutup insang
Honmeibara : salah satu indukan favorit koi lovers
Honzumi : SUMI dengan warna hitam indigo dianggap sebagai SUMI yang stabil
Hoshi : bagian yang polos atau jendela dalam sebuah pola
Houki Zumi : SUMI sapu sedangkan HOUKI berarti sapu. SUMI yang nampak seperti bekas tersapu dan berupa pola garis-garis pada sirip dada atau ekor SANKE. HOUKI ZUMI disebut sebagai HASHIRI ZUMI atau TEJIMA. Garis-garis yang tipis lebih disukai koi lovers dibandingkan garis yang tegas dan tebal.

I

Ichimatsu : Papan catur, pola berselang dari bagian kanan ke bagian kiri
Ichimatsumoyo : Pola papan catur
Ikeage : Panen Ikan koi dari kolam lumpur
Inazuma : Petir, Istilah yang digunakan untuk menggambarkan pola Hi yang berkelok seperti petir di sepanjang badan.
Ippin : Unik, Setiap Ikan koi berbeda dan mempunyai nilai keindahan masing-masing. Ikan koi yang cantik dan unik disebut IPPIN. IPPIN berarti keindahan yang unik dan kemampuan untuk menarik perhatian yang hanya dimiliki oleh ikan koi. Istilah lain yang digunakan merupakan MEIRI.
Ipponhi : Merah yang tidak terputus, Pola HI yang menyambung dari kepala hingga ekor. Banyak yang berpendapat bahwa pola ini merupakan pola yang membosankan. Bila secara keseluruhan Ikan koi ini berkualitas tinggi, maka pola ini masih bisa diapresiasi. INAZUMA merupakan salah satu bentuk IPPONHI.
Iro : Warna
Iroagari : Tingkat kepekatan warna
Iroage : Peningkatan kualitas warna, Karena ikan koi tidak dapat memproduksi sendiri pigmen merah dalam tubuhnya, maka sebaiknya kita memberi makanan yang mengandung karoten untuk menjaga dan memelihara warna merah pada pola Ikan koi.
Irogoi : Nama Kuno untuk Nishikigoi.

J

Jihada : Tekstur kulit Ikan koi
Jikasan : Hasil ternakan sendiri, digunakan untuk membedakan Ikan koi yang dibeli dari peternak lain.
Jitai : tinggi badan IKAN KOI, antara bagian kepala dan bagian yang tertinggi dari badan. Banyak yang bilang bahwa JITAI merupakan istilah yang mengekspresikan hubungan dan kesatuan yang khusus antara tekstur kulit (JI : terutama SHIROJI) dan badan (TAI) Ikan koi. Kata ini digunakan secara khusus ketika kita membicarakan konstruksi ikan koi yang berkualitas tinggi. Ikan koi yang memiliki kulit yang putih bersih dan badan yang baik berarti memiliki elemen dasar dari Ikan koi yang kualitas tinggi. Dan JITAI yang baik merupakan warna kulit yang putih bersih dengan struktur tulang yang bagus dan kekar.
Joppa : Istilah yang digunakan untuk menunjukkan jenis Ikan koi yang lebih tinggi, biasanya untuk
Juji : Bentuk Salib
Jyami : bintik-bintik kecil SUMI pada jenis-jenis IKAN KOI yang memiliki SUMI, menunjukkan kualitas rendah dan cacat.
Jyami Zumi : bintik-bintik SUMI kecil dan banyak, disebut juga JYARI SUMI atau GOMA (biji wijen). Bintik-bintik ini tidak menyatu membentuk bintik SUMI yang besar sehingga tampak kotor dan membuat Ikan koi terlihat kurang anggun. Bila bintik ini muncul pada pola HI maupun SHIROJI maka akan makin menurunkan nilai Ikan koi tersebut. JYAMI merupakan sekelompok bintik kecil SUMI, sedangkan SHIMI merupakan sebuah bintik tunggal.

K

Kabuto : Helem, pada KIN atau GIN KABUTO, kilau metalik di kepala Ikan koi berwarna hitam
Kagamigoi : Ikan cermin, sisik di sebagian badan, DOITSU atau Ikan koi Jerman
Kage : Bayang bayang, pola membayang yang muncul pada SUMI seharusnya tidak ada, sering tampak seperti bayangan hitam diatas sisik putih seperti pada KAGE SHIRO UTSURI
Kage Showa : Jenis ini dikembangkan dari garis keturunan yang sama dengan KOROMO SHOWA. Jenis ini mempunyai pola jaring net seperti pada ASAGI diatas kulit berwarna putih. Sisik pada SHIROJI mempunyai bayang. Keadaan ini bukan menunjukkan kualitas yang rendah tetapi merupakan perkembangan pada pola dan corak.
Kage Zumi : SUMI bayangan, KAGE ZUMI merupakan bagian dari SUMI yang baru mulai naik tetapi belum sepenuhnya muncul diatas permukaan kulit sehingga terlihat seperti bayangan berwarna biru. Bila SUMI tetap dibawah permukaan kulit maka disebut SHITA ZUMI.
Kaku Tan : HI berbentuk kotak pada kepala. Hanya digunakan pada IKAN KOI yang mempunyai pola HI pada badannya. Sekarang, kata MARUTEN (HI berbentuk bulat pada kepala) lebih sering digunakan dibandingkan KAKU TAN.
Kaku Zumi : SUMI yang berbentuk kotak kotak, SUMI bulat disebut MARU ZUMI. KAKU ZUMI sering terlihat pada garis keturunan pada TORAZO SANKE atau JINBEI SANKE. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan jenis SANKE, tetapi juga dapat digunakan untuk menjelaskan SUMI pada SHOWA.
Kamisori : Batas tajam yang ada pada pola yang memotong sisik pada ikan koi
Kamisori Giwa : KIWA yang sangat tajam/ jelas. Arti ini digunakan untuk menjelaskan bentuk KIWA pada sisi sisi atau pinggir pola HI. Artinya, KIWA nya sangat tajam dan lurus seperti potongan silet dan memotong sisik bukannya mengikuti bentuk sisik. Ini merupakan salah satu keadaan KIWA yang ideal. Keadaan KIWA ideal yang lain merupakan MARUZOME.
Kana : Ikan koi jantan
Kanoko : Bintik HI pada tengah sisik SHIROJI
Kao : Wajah, bagian diantara kedua pipi (disebut juga MEN)
KHV : Ikan koi Herpes Virus, Virus yang sangat mudah menular. Hingga sekarang belum ada obat yang terbukti secara ilmiah menyembuhkan. Infeksi KHV dapat membunuh seluruh Ikan koi dalam kolam dengan cepat. Karantina ikan yang baru dibeli merupakan satu cara untuk mencegah infeksi KHV walaupun cara ini belum dapat menjamin keselamatan isi kolam.
Karasu atau Karasugoi : Si Gagak atau Ikan koi hitam tanpa warna putih sama sekali.
Karasu no nurebairo : seperti warna hitam bulu burung gagak yang basah berkilat, KARASU artinya gagak hitam. NUREBAIRO artinya bulu gagak yang basah. Ketika burung gagak terkena air, bulunya mengkilat dengan warna hitam gelap nan indah dan unik. KARASU NO NUREBAIRO merupakan ekspresi penilaian tertinggi atas warna SUMI hitam yang pekat.
Kasane Zumi : SUMI yang menumpuk, KASANE artinya menumpuk. SUMI yang menumpuk diatas HI. Sering juga disebut NOSE (artinya menunggang) ZUMI. SUMI pada pola HI tidak benar-benar menembus kulit (seperti SUMI pada SHIROJI) sehingga sifatnya tidak stabil dan dapat berpindah ketika IKAN KOI menjadi besar. KASANE ZUMI pada SANKE malahan dapat menghilang.
Kashira : IKAN KOI yang terindah pada satu kelompok.
Kata Moyo : Pola hanya pada satu sisi badan, Istilah ini untuk menggambarkan pola HI yang tidak seimbang, dimana polalebih berat di sisi kiri atau kanan.
Kata Zumi : Pola SUMI pada bahu.
Kawagoi : IKAN KOI kulit, KAWA artinya bahan kulit. Satu jenis DOITSU IKAN KOI yang kulitnya seperti jaket kulit. Semua KAWAGOI merupakan DOITSUGOI, tetapi tidak semua DOITSUGOI merupakan KAWAGOI.
Kawari : IKAN KOI aneh, disebut juga KAWARIGOI
Kawarimono : IKAN KOI yang tidak dapat diidentifikasi sebagai satu golongan yang sudah dikenal. MONO artinya golongan serta golongan itu sendiri untuk KAWARIGOI di show disebut KAWARIMONO. Yang termasuk dalam golongan ini merupakan IKAN KOI yang secara tidak sengaja lahir dalam proses menernakkan jenis lain. Contohnya merupakan KIGOI, Ikan koi dengan sisik berwarna kuning polos dan BENI KIKOKURYU yang sangat cantik. Banyak Ikan koi dari golongan ini terlihat sangat indah.
Kego : Anak ikan yang baru menetas (burayak). Awalnya, burayak ini sangat kecil sehingga hampir tidak terlihat dan sama sekali tidak nampak seperti IKAN KOI. Tergantung warna badannya, disebut AKAKO (burayak dengan banyak warna merah), KUROKO (burayak dengan banyak warna hitam) atau SHIROKO (burayak dengan banyak warna putih).
Keitou : garis keturunan atua generasi Ikan koi yang telah dihasilkan oleh seorang peternak untuk mengembangkan karakter tertentu yang akan diteruskan pada generasi setelahnya. Contohnya merupakan SENSUKE KOHAKU dan JINBEI SANKE yang diteruskan sampai sekarang. Nama peternak biasanya disebutkan untuk menunjukkan garis keturunan sampai sekarang.
Ki : Kuning.
Kigoi : Ikan koi Kuning
Kikei : Ikan koi cacat.
Kikokuryu : KUMONRYU metalik.
Kikusui : DOITSU PLATINUM IKAN KOI dengan pola HI sama dengan DOITSU HARIWAKE dengan pola-pola merah atau DOITSU KOHAKU metalik.


Kin : warna emas metalik seperti kulit mengkilat pada YAMABUKI OGON, warna emas seperti pada HARIWAKE : dari kuning hingga merah.


Kindai Showa Sanshoku : SHOWA Modern. KINDAI artinya modern. Istilah ini menggambarkan SHOWA yang memiliki banyak SHIROJI. Ketika pertama kali dikembangbiakkan, SHOWA memiliki banyak HI dan SUMI, sedangkan SHIROJInya sangat sedikit. SHOWA orisinil ini sekarang disebut HI SHOWA atau MUKASHI SHOWA. KINDAI SHOWA merupakan hasil pengembangan sedemikian rupa dari SHOWA orisinil sehingga memiliki lebih banyak SHIROJI yang mana akan memberikan penampilan yang lebih seimbang.
Kin Gin Rin : Sisik berlian, KIN atau emas diatas merah, GIN atau perak diatas putih dan hitam. Beberapa macam KIN GIN RIN pernah dikenal tetapi sekarang satu jenis saja yang dianggap standar, biasa disebut GINRIN.
Kinitsusei : Keseragaman warna.
Kin Ki Utsuri : Ikan koi hitam metalik dengan pola emas kekuningan atau kemerahan.
Kinporai : MATSUBA OGON warna tembaga metalik
Kin Showa : SHOWA metalik
Kinsui : SHUSUI yang mempunyai ciri metalik dengan lebih banyak HI (mirip GINSUI)
Kinzakura : Ceri emas, HI dengan pinggiran warna emas
Kirekomi : SHIROJI yang memotong pola-pola HI dari bagian perut. SHIROJI inilah yang membentuk step-step pola, pola-pola yang kompleks dan pola INAZUMA. Posisi KIREKOMI sangat penting karena dia akan melebar pada saar IKAN KOI semakin besar. Pola HI tanpa KIREKOMI disebut IPPONHI.
Kiwa : Ketajaman setiap pinggiran pola-pola
Koborehi : warna merah yang berantakan/ terpisah-pisah
Koboresumi : warna hitam yang berantakan/ terpisah-pisah
Kohaku : Ikan koi putih dengan pola merah
Koke : sisik
Kokenami : mengenai sisik atau skalasi, Sisik yang tidak rapih atau tidak rata pada Ikan koi bersisik merupakan sebuah kelemahan. Skalasi merupakan hal penting terutama pada jenis DOITSU yang memiliki hanya sedikit sisik dan pada MUJIMONO (Ikan koi satu warna)
Kokesuki : Bagian yang mempunyai warna lebih muda pada pola HI karena bekas luka atau sisik yang lepas. Istilah ini menggambarkan sisik yang berbeda saturasinya sehingga warna kulit tembus pandang. Sisik-sisik ini terlihat lebih tipis dan transparan dibandingkan sisik lain didekatnya. Warna sisik nampak tidak rata. Ini dianggap cacat atau kelemahan. Pada IKAN KOI yang merahnya bagus dan pekat, KOKESUKI bisa membaik meskipun pada umumnya sangat sulit. KOKESUKI menunjukkan sisik yang menjadi buram atau kehilangan warna dan mengakibatkan HI MURA (warna yang tidak rata).
Kokkaku : Struktur tulang. Body conformation, kualitas, pola merupakan tiga elemen penting dibalik keindahan IKAN KOI. Dasar dari body conformation yang baik struktur tulang yang baik.
Komoyo : pola-pola kecil seperti bunga
Konjo : biru tua keunguan
Konzai : KIWA yang memiliki elemen MARUZOME dan KAMISORI
Koromo : KOHAKU dengan pola net diatas pola Hinya, AIGOROMO dengan net warna biru, SUMIGOROMO dengan net warna hitam
Kokugyo : KOKUGYO artinya ikan nasional. Istilah ini juga diberikan pada IKAN KOI yang memenangkan BEST IN SIZE di The All Japan Combined Nishikigoi Show.
Koromo Sanshoku : SANKE yang memiliki AI pada pola merah Hi nya, jenis yang sangat langka.
Kozumi : bintik-bintik kecil berwarna hitam
Kubiwa Zumi : SUMI kerah atau kalung, KUBIWA dapat diartikan sebagai kerah atau kalung. Istilah ini menunjukkan SUMI yang mengelilingi bagian kalung atau leher, menghubungkan kedua insang pada keluarga UTSURIMONO (termasuk SHOWA dan semua UTSURI). Disebut KUBIWA ZUMI karena tampak mirip kalung atau leher anjing.
Kuchi : bibir, istilah umum
Kuchibeni : Lipstik, HI pada bagian bibir
Kuchi Zumi : SUMI pada bagian mulut ikan koi seperti pada UTSURIMONO seperti SHOWA. SANKE juga bisa memiliki KUCHI ZUMI, meskipun itu sangat langka.
Kujaku : bisa diartikan sebagai burung merak, Pola nya KOHAKU tapi pada GIN MATSUBA, GOSHIKI metalik lebih terlihat
Kumonryu : Naga terbang, Dalam legenda Jepang kuno, IKAN KOI menjelma menjadi naga yang terbang di angkasa. Naga terbang disebut KUMONRYU. Pola SUMI pada IKAN KOI ini terus berubah seiring usianya. Karena perubahan yang terjadi pada SUMI badannya mirip dengan naga terbang, maka jenis ini disebut KUMONRYU.
Kumoru : Hilangnya kecerahan dan kilap warna.
Kuragake : Pelana, istilah ini menggambarkan pola yang melintang pada punggung dan menutup kedua sisi badan ikan koi sehingga mirip pelana kuda. Ini merupakan salah satu pola yang paling stabil. Istilah ini digunakan untuk pola warna HI, tetapi kadang juga bisa menggambarkan pola SUMI.
Kuro : Hitam
Kurozumi : hitam pekat cemerlang tanpa unsur biru
Kuroboshi : Bintik hitam yang besar. Pada SHOWA, ini merupakan awal dari perkembangan SUMI.
Bintik ini sudah mulai naik, lebih menyatu dan lebih gelap dibandingkan KAGE ZUMI.
Kurogoi : Ikan mas hitam, nenek moyang Ikan koi
Kurogoshiki : KURO artinya hitam. Istilah ini menggambarkan GOSHIKI dengan warna dasar badan hitam. Ini bukan nama jenis Ikan koi. Warna dasar badan tergantung pada suhu air, di air hangat warnanya semakin muda dan menjadi gelap pada air bersuhu lebih rendah.
Kuroko : Burayak yang banyak berwarna hitam, Hanya KUROKO yang akan dipilih dalam CULLING (penyortiran) KUMONRYU dan UTSURIMONO seperti SHOWA murni.
Kurome : Memiliki mata hitam, Disekeliling mata nya berwarna hitam seperti pada SANKE dan SHOWA. Bila sekeliling mata putih (GIN ME atau mata perak), maka biasanya KOHAKU.
Kutsubera : seperti berbentuk sendok sepatu, Digunakan untuk menggambarkan pola HI khusus di kepala. Pola warnanya terdiri dari HI yang melingkar diatas mulut dan HI berbentuk trapesium di bagian dahi.
Kyobai : Lelang.

M

Mado : Jendela, Sedikit SHIROJI yang muncul dalam pola HI atau SUMI yang tampak seperti jendela. SHIROJI dalam pola HI ini disebut juga MADOAKI. Ini dianggap sebuah kelemahan karena MADO dapat merusak keindahan pola. Bila MADO membantu keseimbangan pola secara keseluruhan maka masih bisa diterima. MADO dapat disebabkan oleh kualitas induknya atau karena sisik yang hilang atau rusak.
Madoaki : Jendela SHIROJI dalam sebuah pola HI, dianggap sebuah kelemahan.
Magoi : ikan mas liar
Maki : Pola yang membungkus dibawah gurat sisi Ikan koi, HI MAKI disukai pada KOHAKU dan Ikan koi lain yang memiliki dasar pola KOHAKU, sedangkan SUMI MAKI disukai pada SHOWA.
Makiagari : Membungkus ke arah atas, untuk menggambarkan SUMI pada keluarga UTSURIMONO seperti SHOWA atau SHIRO UTSURI. SUMI pada UTSURIMONO naik membungkus badan dari bagian perut ke bagian punggung. Istilah MAKIAGARI digunakan pada SUMI untuk jenis-jenis Ikan koi ini. Kita tidak menggunakan istilah MAKISAGARI untuk SUMI artinya membungkus ke arah bawah.
Makikomi : pola melebar dari bagian atas hingga bagian perut
Makisagari : Membungkus ke arah bawah, Istilah untuk menggambarkan pola HI yang membungkus dari bagian punggung ke bagian perut. jika corak berhenti di atas gurat sisi, bisa dikatakan MAKISAGARInya ringan. Istilah ini hanya digunakan untuk pola HI. MAKIAGARI merupakan istilah untuk menggambarkan SUMI pada jenis UTSURIMONO.
Maezashi : sama dengan SASHI
Mameshibori : Salah 1 dari 2 macam warna dasar GOSHIKI. MAMESHIBORI untuk warna dasar GOSHIKI yang terang. Tidak seperti KURO GOSHIKI, pola net jaring nya cenderung tidak berubah menjadi gelap mengikuti suhu air. Warna dasar ini biasanya tetap tidak berubah.
Maruten : Pola Hi berbentuk bulat pada kepala. Bila Ikan koi hanya memiliki satu pola HI berbentuk bulat di kepala maka disebut TANCHO. Bila Ikan koi memiliki beberapa pola HI termasuk pola HI berbentuk bulat di kepala maka disebut MARUTEN. Pola ini menyerupai bendera Jepang. Pola HI yang bulat penuh dan besar sangat disukai. Pola HI bulat dan kecil di kepala disebut KO MARUTEN.
Maruzome : KIWA yang membulat atau mengikuti bentuk sisik, disebut juga TAMA GIWA, salah satu dari bentuk KIWA yang utama. Sering terlihat pada KOHAKU keturunan DAINICHI. Sangat disukai karena menyerupai kelopak bunga sakura, Kebalikannya merupakan KAMISORI GIWA
Matsuba : seperti buah pinus, corak dasar di seluruh bagian tubuh dengan sisik berwarna AI gelap. Dinamai MATSUBA karena sisiknya yang menyerupai buah pinus. Tidak seperti KAGE yang muncul pada bagian SHIROJI Ikan koi dari keluarga UTSURIMONO, MATSUBA juga muncul pada pola HI, baik pada jenis metalik maupun non-metalik.
Matsukawabake : Ikan koi hitam dan putih, bersisik.
Medaira : Garis imajiner diantara kedua mata yang digunakan untuk menentukan pola pada kepala yang ideal. Bila pola dimulai diatas garis ini maka pola dianggap ringan. Pola yang ideal dimulai sedikit dekat mulut atau sedikit melengkung ke arah mulut.
Meiri : Yang terbaik, Ikan koi yang terindah diantara semua Ikan koi yang terbaik, Istilah yang semakna merupakan IPPIN
Mekazura : Lingkaran luar mata, Kulit dan otot yang mengelilingi mata, termasuk kelopak mata. Bila MEKAZURA berwarna putih seperti pola MENKABURI, sehingga MENKABURI tidak dianggap kualitas rendah.
Mekiki : Ahli Ikan koi, Orang yang berpengalaman dan mempunyai keahlian dalam menilai Ikan koi, bukan hanya nilainya pada saat ini tetapi juga masa depannya.
Men : wajah, LIHAT: juga KAO
Mena & Kana : MENA artinya Betina dan KANA artinya jantan.
Menasa : Pola yang ringan atau dangkal pada kepala. Ikan koi MENASA mempunyai SHIROJI yang lebar dibagian kepalanya karena pola mulai terdapat dibagian belakang sedikit jauh dari kepala. Kita bisa katakan Kepala Ikan koi ini MENASA.
Menkaburi : HI yang melebar hingga kebagian mata. Kurang disukai terutama pada KOHAKU.
Menshiro : Muka Putih, Menunjukkan bahwa kedua tutup insang berwarna putih (tidak terdapat HI), Hal ini sangat penting pada jenis KOHAKU, walaupun bukan merupakan sesuatu yang absolut. Bila Ikan koi mempunyai nilai-nilai lain yang luar biasa, pola MENKABURI pun bisa dinilai sebagai sesuatu yang dapat diterima.
Menware : Kepala terbagi atau HACHIWARE, menggambarkan pola SUMI pada SHOWA atau SHIRO UTSURI yang membagi kepala menjadi 2 bagian. MENWARE ideal berpola INAZUMA mulai dari mulut ke bagian bahu. Lihat penjelasan pada HACHIWARE.
Midorigoi : Ikan koi non-metalik berwarna Kuning-Hijau, bisa DOITSU ataupun bersisik
Midori Ogon : MIDORIGOI dengan jenis metalik, dengan sedikit SUMI, hanya DOITSU
Mizu : Air
Motoaka : HI pada dasar sirip pektoral (dada), idealnya seluas 30% dari sirip pektoral, selebihnya harus berwarna putih. Bila tersembunyi pada KOHAKU ketika dilihat dari atas maka masih bisa diterima tetapi bila nyata terlihat maka dianggap sebuah kelemahan. MOTOAKA dianggap sebuah kelemahan pada KOHAKU tetapi disukai pada jenis ASAGI dan SHUSUI.
Motoguro : SUMI pada dasar sirip pektoral (dada), terutama pada jenis SHOWA dan SHIRO UTSURI. Bisa juga berarti SUMI pada sirip ekor. Idealnya seluas 30%. Sedikit SUMI yang berkumpul di satu bagian dimana sirip menempel pada bagian badan menunjukkan kualitas SUMI pada Ikan koi. Bila SUMI menyebar seperti sapu pada jenis SHOWA dan SHIRO, maka dianggap kelemahan. MOTOGURO yang berkualitas membuat sirip pektoral tampak gagah dan dianggap sebagai salah satu keindahan dari jenis-jenis ini.
Moyo : Pola, disebut juga KATATSUKI. Pola hanyalah salah satu komponen dari keindahan Ikan koi.
Conformation dan kualitas merupakan hal-hal yang lebih penting.
Moyo no kire : ketajaman sisi dari warna pola.
Mudagoke : Sisik yang tidak beraturan pada jenis DOITSU, Garis sisik yang lurus dimulai dari bahu hingga sepanjang kedua sisi sirip punggung merupakan hal utama dari keindahan jenis DOITSU. Sedikit sisik yang diluar keteraturan ini akan sangat jelas terlihat dan merusak penampilan keseluruhan Ikan koi jenis ini.
Muji : warna yang solid.
Mukashi Showa : SHOWA jenis klasik, kebalikannya merupakan KINDAI SHOWA (SHOWA moderen) yang memiliki lebih banyak SHIROJI. SHOWA klasik memiliki lebih banyak HI dan SUMI dan sekarang biasa disebut MUKASHI SHOWA atau HI SHOWA. MUKASHI bukan nama jenis melainkan lebih merupakan deskripsi.
Mura : keadaan dimana kepekatan warna tidak rata atau tidak seragam.
Murasakigoi : Ikan koi berwarna ungu/ lavender

N

Nabe Zumi : SUMI yang mempunyai kualitas rendah, kebalikannya dari URUSHI ZUMI
Namikin : sirip ekor
Namitate : sirip dorsal (punggung)
Narumi Asagi : Pola normal pada jenis ASAGI, diambil dari nama NARUMI SHIBORI: salah satu pola pada pakaian tradisional Jepang. NARUMI ASAGI memiliki netting putih yang terbentuk dari FUKURIN yang mengelilingi setiap sisik berwarna biru indigo.
Nezu : abu-abu
Niban Hi : HI tipis, Ini merupakan HI sekunder yang muncul belakangan dalam perkembangan Ikan koi. Paling sering terlihat pada KIWA. NIBAN HI membuat pola Ikan koi yang cantik menjadi tampak buram dan menghilangkan kontras antara HI dan SHIROJI. Pola Ikan koi yang mempunyai NIBAN HI sangat jarang kembali menjadi pola yang berkualitas.
Nidan : dua step
Nidan kohaku : KOHAKU dengan pola dua step
Niigata Ginrin : Kilau cermin, disebut juga BETA GIN, terutama muncul pada bagian perut Ikan koi dan sangat jarang muncul di bagian punggung. Disebut BETA GIN karena sisik-sisiknya berkilau seperti cermin. Masalahnya kilauan ini terlihat lemah jika dilihat dari sudut tertentu. HIROSHIMA GINRIN merupakan versi pengembangan dari GINRIN.
Nimai Zashi : SASHI yang lebarnya dua sisik. NI artinya dua, NIMAI ZASHI tidak disukai karena SASHI yang sempurna merupakan selebar satu sisik saja. SANMAI ZASHI merupakan SASHI yang lebarnya tiga sisik.
Nishikigoidaki : Memindahkan Ikan koi dengan tangan, Cara yang terbaik untuk memindahkan Ikan koi yang berukuran besar merupakan dengan tangan karena jaring dapat melukai dan merusak sisik Ikan koi. Hanya IKAN KOISHI yang berpengalaman yang dapat memindahkan Ikan koi besar dengan tangan.
Nezu Ogon : Ikan koi metalik berwarna abu-abu dan bersisik.
Nisai : umur dua tahun.
Nose Zumi : SUMI dengan ciri menumpuk pada pola HI. Disebut juga sebagai KASANE ZUMI.

O

Obachi : Bagian yang lebih spesifik dari OZUTSU: Daerah ekor bagian atas, tidak termasuk bagian pinggir dan dasar ekor, Daerah ekor merupakan bagian yang penting dari Ikan koi sehingga banyak terdapat istilah-istilah khusus.
Obi Zumi : SUMI yang seperti sabuk, terutama digunakan untuk menunjukkan SUMI pada jenis SANKE, bentuk SUMI yang tipis, panjang dan persegi seperti OBI (sabuk pada pakaian KIMONO). Beberapa bintik SUMI biasanya saling berhubungan membentuk pola tertentu. Pola harus memotong bagian punggung dan terlihat seperti OBI.
Ochiba shigure : Pola abu-abu pada Ikan koi coklat, kuning atau hijau.
Odome : bagian antara warna terakhir dan SHIROJI pada daerah ekor (catatan: bedakan daerah ekor dan sirip ekor. ODOME merupakan bagaimana pola mulai muncul dan berhenti pada ekor. ODOME yang baik harus menciptakan garis yang jelas dan menyisakan bagian berwarna putih saja. Pola pada ekor pada KOHAKU sebaiknya memiliki HI dan SHIROJI, sedangkan pada SANKE dan SHOWA sebaiknya memiliki HI, SHIROJI dan SUMI. Jika daerah ekor sebelum sirip ekor berakhir dengan SHIROJI yang cukup (terutama pada GOSANKE) maka bisa kita katakan ODOMEnya baik. Jika SHIROJI terlalu lebar atau ketika hanya HI atau SUMI saja yang mencapai daerah ekor, maka banyak orang bilang ODOMEnya jelek.
Odome Hi : Pola merah pada daerah ekor.
Odome Zumi : SUMI pada daerah ekor.
Ogon : jenis Ikan koi dengan sisik metalik emas (YAMABUKI OGON).
Oh Zumi : SUMI dengan ciri yang melebar pada badan, disebut juga DOKA ZUMI.
Oiyagoi : Induk Ikan koi
Ojime : merupakan bagian yang kosong antara ujung pola dan ekor
Omoyo : pola yang membungkus
Oni Uroko : Sisik besar dan berwarna biru tua yang berada di sepanjang punggung SHUSUI
Orenji : oranye
Otomo : Teman, Sering digunakan untuk menunjukkan Ikan koi gratis yang menyertai dalam pembelian Ikan koi berkualitas tinggi.
Oyabone : Tulang yang tebal pada sirip pektoral, sirip punggung dan sirip ekor., Idealnya bagian ini berwarna putih, jika berwarna, kita katakan OYABONE nya buruk.
Oyugu hoseki : nama lain dari IKAN KOI
Ozuke : Pangkal ekor
Ozuke Hi : HI pada pangkal sirip ekor, hal ini sering tidak disukai.
Ozutsu : merupakan bagian ekor, bagian ini menunjukkan bagian badan mulai dari akhir sirip punggung hingga ke pangkal ekor. Bagian juga ini merupakan bagian yang penting karena terdapat ODOME. Ikan koi dengan OZUTSU yang tebal terlihat kokoh dan kekar, sedangkan Ikan koi dengan OZUTSU tipis terlihat lemah dan ringkih. Jika Ikan koi memiliki OZUTSU yang tebal ketika masih muda maka dia mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi jumbo atau bakat jumbo.

P

Platinum : Ikan koi putih metalik
Pongoi : ikan berkualitas baik
Purachina : Platinum

R

Renzokumoyo : Pola yang memanjang
Rin : Sisik, hanya digunakan dalam kata majemuk seperti GIN RIN
Rinoh prize : Juara yang diberikan pada Ikan koi yang memenangkan Best in Size dalam The ZNA All Japan Nishikigoi Show. Juara dalam kategori yang sama di The All Japan Combined Nishikigoi Show disebut KOKUGYO PRIZE.

S

Sabi : Kedalaman kulit pada Ikan koi yang bersisik.
Saiseirin : merupakan pengertian dari sisik yang tumbuh kembali setelah lepas karena luka atau sakit. SAISEIRIN dapat tumbuh kembali dengan baik (membawa kembali warna aslinya) atau sebaliknya, tergantung dari alam dan habitatnya.
Sakame Asagi : Kebalikan dari NARUMI ASAGI, Ikan koi yang memiliki sisik putih dengan netting berwarna indigo.
Sandan : Tiga contohnya SANDAN KOHAKU memiliki tiga pola HI.
Sankaku Hi : Pola HI berbentuk segitiga, digunakan terutama untuk menjelaskan HI di daerah ekor.
Sanke : merupakan kependekan dari nama panjangnya TAISHO SANSHOKU atau TAISHO SANKE. Jenis ini mempunyai pola KOHAKU dan pola hitam. Ciri khas nya adalah pada bagian kepala dan dibawah gurat sisi tidak boleh terdapat SUMI.
Sansai : Umur tiga tahun.
Sarasa : Istilah kuno untuk KOHAKU, kadang masih digunakan hingga sekarang.
Sashi : Kependekan dari SASHIKOMI. Istilah ini menunjukkan garis kabur antara sisi pola HI atau SUMI dengan SHIROJI. Warna merah muda kabur disebabkan oleh ujung sisik SHIROJI bertumpuk dengan awal dari sisik HI. Jika HI cukup berkualitas, maka HI akan menembus SHIROJI dan tampak sebagai garis merah muda disetiap sisi pola HI. Istilah SASHI hanya digunakan pada KIWA ke arah kepala dan tidak terdapat pada KIWA ke arah ekor. SASHI yang ideal lebarnya satu sisik. NIMAI ZASHI lebarnya adalah 2 sisik dan SANMAI ZASHI lebarnya adalah 3 sisik.
Sashikomi : merupakan sisik yang menumpuk di ujung luar dari pola
Sashi zumi : merupakan kependekan dari SASHIKOMI, SASHI tidak hanya terdapat pada HI tetapi juga pada SUMI. Istilah SASHI ZUMI adalah untuk menggambarkan garis kabur antara ujung SUMI dan SHIROJI. Warna kebiruan ini disebabkan oleh ujung dari sisik SHIROJI yang menumpuk awal dari sisik SUMI. SUMI dapat menembus SHIROJI dan tampak sebagai garis kebiruan di ujung-ujung pola SUMI.
Seigyo : Ikan koi yang sudah dewasa atau lebih dari 6 tahun.
Separation Method : Sebuah sistem penilaian untuk dua ekor Ikan koi dengan cara membandingkan bagian-bagian yang sama dari keduanya. Bagian-bagian yang dibandingkan merupakan:
Kepala : termasuk insang
Bahuu : (bagian setelah kepala)
Punggung : (kadang bagian ini termasuk juga bahu) mulai dari bahu hingga ke bagian awal sirip punggung
Badan : bagian di bawah sirip punggung
Ekor : mulai dari setelah sirip punggung tetapi tidak termasuk sirip kaudal
Kadang bagian badan merupakan seluruh bagian tubuh Ikan koi kecuali kepala dan ekor.
Seware : Membagi punggung, Pola HI yang sebagian besar berada di sisi badan Ikan koi dan SHIROJI yang lebar di bagian punggung sehingga tampak seolah membelah punggung Ikan koi.
Shiagari : Finish, Ikan koi menjadi semakin cantik atau malah berkurang kecantikannya seiring waktu. Jika seekor Ikan koi mencapai puncak kecantikannya dengan baik maka kita sebut Ikan koi tersebut mempunyai SHIAGARI yang bagus.
Shibun : Kelemahan yang sangat kecil.
Shimegai : Menekan pertumbuhan, Sebuah proses pemeliharaan Ikan koi dengan tujuan menekan pertumbuhan Ikan koi agar tetap berukuran kecil. SHIMEGAI dilakukan dengan cara pemberian pakan yang sangat sedikit dan menempatkan pada kolam yang sempit agar pheromone yang menekan pertumbuhan dihasilkan.
Shimi : Noda, bintik hitam yang tidak diiinginkan, SHIMI berupa sebuah bintik hitam sedangkan JYAMI merupakan beberapa bintik hitam yang berkelompok.
Shinsui : Air baru
Shiro : Putih
Shirobou : Ikan koi putih, Kebanyakan burayak Ikan koi putih polos dibuang tetapi seekor Ikan koi bisa menjadi putih polos ketika berumur 2-3 tahun. Ikan koi seperti ini disebut juga SHIRO MUJI.
Shirogoi : Ikan koi putih.
Shiroji : Warna dasar putih
Shiro Muji : Ikan koi putih polos bersisik, seekor KOHAKU yang kehilangan Hi-nya bisa menjadi SHIRO MUJI.
Shita Zumi : SUMI yang belum naik, SUMI ini masih berada di bawah permukaan SHIROJI. SHITA ZUMI bisa naik atau bahkan menghilang. KAGE ZUMI merupakan SUMI yang mulai naik dan tampak seperti bayangan pada kulit.
Shitsu : Kualitas atau sifat dari kulit, termasuk kualitas SHIROJI, HI, SUMI dan lain-lain.
Shochikubai : AI-GOROMO metalik
Showa : Kependekan dari SHOWA SANSHOKU, Ikan koi berwarna dasar hitam dengan pola merah dan putih. Nama ini berasal dari masa pengembangannya di Era Showa.
Showa Sumi : Pola hitam mirip loreng harimau pada bagian tubuh Ikan koi termasuk bagian kepala. SHOWA SUMI juga terdapat pada UTSURI.
Shusui : ASAGI DOITSU, Ikan koi berwarna dasar biru dengan warna merah di bagian perut dan sisi badan bagian atas, kepalanya putih bersih dengan deretan sisik hitam atau indigo di kedua sisi sirip punggung. Umumnya memiliki MOTOAKA dan Hi pada sirip punggungnya. Jenis ini dihasilkan dari perkawinan Ikan koi Doitsu Hitam dengan ASAGI. Orang yang pertama menghasilkan jenis ini merupakan Kichigoro Akiyama di Tokyo pada tahun 1910.
Sokozumi : merupakan warna hitam yang terlihat kabur atau tipis atau pudar
Sokusen : Gurat sisi, Istilah ini menunjukkan gurat sisi pada kedua bagian sisi Ikan koi. Garis ini membagi dua Ikan koi secara memanjang. Kita hanya dapat melihat pola Ikan koi yang berada di atas SOKUSEN, kecuali kita melihat Ikan koi dari pinggir misalnya Ikan koi dalam akuarium. Sokusen dalam konteks ini berfungsi untuk menangkap getaran berfrekuensi rendah dalam air.
Sora : Langit.
Soragoi : Ikan koi berwarna Biru keabuan
Sumi : Hitam, melambangkan kekuatan, Kadang ditulis ZUMI jika digabungkan dengan kata lain.
Sumigiwa : merupakan batasan hitam, garis batas antara pola hitam dengan warna lain yang terletak di persimpangan.
Sumigoromo : Ikan koi berwarna dasar putih dengan retikulasi hitam yang menumpuk pada pola merah.
Sumimono : Jenis yang memiliki SUMI seperti SANKE, SHOWA, KUMONRYU dan lain-lain
Suminagashi : Ikan koi berwarna dasar hitam dengan retikulasi sisik berwarna putih
Susu Zumi : SUMI berkualitas rendah yang buram dan tanpa kilau, disebut juga NABE ZUMI, kebalikannya merupakan URUSHI ZUMI

T

Taikei : Konformasi badan Ikan koi
Taiko : Tinggi Ikan koi dari puncak punggung hingga ke dasar perut. Dipercayai bahwa Ikan koi yang mempunyai TAIKO yang besar dapat tumbuh menjadi jumbo, tentu ini harus didukung dengan faktor-faktor lain.
Taisho : suatu jaman atau Era pemerintahan di Jepang ketika TAISHO SANSHOKU (SANKE) pertama kali dikembangkan
Taisho Sanshoku : kepanjangan dari SANKE atau TAISHO SANKE. Ketika sedang mengembangbiakkan jenis KOHAKU, tiba-tiba Ikan koi dengan pigmen warna hitam muncul. Penilaian jenis ini sama dengan penilaian pada pola KOHAKU, kemudian semakin dikembangkan sehingga pola SUMI semakin lebar dan berkilau seperti yang terlihat pada SANKE sekarang ini.
Taki : air terjun.
Tancho : Ikan koi dengan pola HI berbentuk bulat di kepala, mirip dengan bulatan merah pada bendera negara Jepang.
Taragoi : TARA artinya jika. Ikan koi yang akan tumbuh menjadi sangat cantik jika saja sebuah atau beberapa kondisi terpenuhi. Sebagai contoh, Jika saja SUMI muncul di bagian ini pada SHIROJI, maka Ikan koi ini akan menjadi SANKE yang sangat indah. TARAGOI artinya hampir mirip dengan TATEGOI, tetapi lebih digunakan untuk menggambarkan Ikan koi yang harus berubah agar bisa menjadi cantik. Seekor TARAGOI belum tentu TATEGOI, tetapi seekor TATEGOI merupakan TARAGOI.
Tasukigake : Pola yang memotong punggung secara diagonal. Tidak bisa disebut TASUKIGAKE jika pola ini memotong punggung dan berbentuk garis lurus. Jika TASUKIGAKE ini tipis, maka bisa disebut HIMO ZUMI.
Tategoi : Ikan koi yang akan menjadi luar biasa di kemudian hari. Ikan koi ini belum mencapai puncak kecantikannya tetapi mempunyai masa depan yang menjanjikan jika dipelihara dengan baik.
Tate Hi : HI yang memanjang, Pola HI yang memanjang dimulai dari bagian mulut hingga ke ekor. Karena tidak terdapat MAKI, maka tampak mempunyai pola yang lemah.
Tate Zumi : SUMI yang memanjang, Pola SUMI yang memanjang sejajar dengan sirip punggung. SUMI ini cenderung berbentuk seperti KURAGAKE, sangat sedikit SANKE dan SHOWA yang memiliki TATE ZUMI. TATE ZUMI yang lebar dapat memberi kesan yang kuat pada pola, tidak seperti TATE HI yang malah memberi kesan lemah. TATE ZUMI yang tipis disebut juga sebagai HIMO ZUMI.
Teaka : Sirip pektoral/ dada yang memiliki HI. Kecuali untuk jenis ASAGI, SHUSUI dan AKA HAJIRO, sirip pektoral harus putih bersih. Jika HI melebar hingga ke ujung sirip dada, maka dianggap kelemahan. Sedikit HI pada pangkal sirip pektoral disebut MOTOAKA.
Tebire : sirip pektoral/ dada
Tejima : SUMI yang berbentuk garis-garis atau setrip. Seringkali digunakan untuk menjelaskan sirip pektoral pada SANKE. Disebut juga HOUKI ZUMI. Banyak orang percaya bahwa beberapa TEJIMA pada SANKE membuat pola di badan lebih stabil.
Teri : Kilau kulit, Ikan koi memproduksi sekresi yang berupa lapisan lendir untuk melindungi kulitnya. Ikan koi yang sehat memproduksi sekresi ini dalam jumlah yang banyak sehingga membuat tubuhnya tampak berkilau. Ikan koi yang sakit hanya sedikit memproduksi sekresi ini sehingga tubuhnya tampak buram. Kilauan pada badan ikan koi yang berasal dari lapisan lendir ini disebut TERI.
Tetsu magoi : nenek moyang yang menghasilkan keturunan SHOWA, CHAGOI dan OGON
Tezumi : Sumi pada sirip pektoral. SUMI bisa berada di bagian mana saja dari sirip, tetapi idealnya TEZUMI merupakan sebagai MOTOGURO pada KUMONRYU, SHIRO UTSURI dan SHOWA. Beberapa jenis lain idealnya memiliki MOTOAKA dan selain dari itu (kecuali Ikan koi satu warna) idealnya memiliki sirip pektoral yang bersih tanpa TEZUMI.
Tobi Hi : Sisik merah yang tidak seharusnya ada atau keluar dari pola, biasanya hanya berupa satu sisik. Ini merupakan sebuah kelemahan. Tetapi pada kasus tertentu TOBI HI dapat memberi aksen pada pola. Istilah TOBI HI hanya digunakan pada jenis Ikan koi bersisik, sedangkan untuk Ikan koi jenis DOITSU, istilah yang digunakan merupakan MUDAGOKE.
Toh Hi : Warna merah pada kepala
Tome Sumi : Akhir SUMI, TOME artinya terakhir atau berhenti. Pola SUMI yang berakhir pada bagian ekor atau SUMI yang membentuk ODOME pada SANKE atau SHOWA. TOME SUMI merupakan bagian paling penting dan dianggap lebih bernilai dibandingkan HI pada ODOME.
Tosai : Ikan koi yang umurnya kurang dari satu tahun.
Tsubaki Sanke : merupakan AKA SANKE yang dihiasi dengan rantaian SUMI disepanjang tubuhnya.
Tsubo : Bagian yang kritis atau menentukan
Tsubo Zumi : merupakan SUMI yang muncul di bagian yang kritis sehingga mempengaruhi keseimbangan pola. TSUBO ZUMI dapat muncul pada SHIROJI.
Tsukitsuke : Pola HI yang memanjang pada kepala sampai menyentuh hidung. HI lebih sedikit jika mau dibandingkan dengan MENKABURI atau ZUKINKABURI dimana HI menutupi seluruh bagian kepala.
Tsuya : cemerlang

U

Umebachi : Pola yang mirip bunga aprikot Jepang
Uroko kiwa : merupakan KIWA yang dapat mengikuti bentuk sisik
Urushi Zumi : merupakan SUMI yang terbaik, menunjukkan kualitas SUMI yang terbaik yaitu SUMI yang berkilau dan warna hitam cemerlang. Kebalikannya merupakan NABE ZUMI, SUSU ZUMI dan FUNA ZUMI.
Ushirogiwa : Sisi belakang
Utsuri : Ikan koi berwarna dasar hitam dengan pola berwarna putih àdisebut SHIRO UTSURI, pola berwarna merah à disebut HI UTSURI dan KI UTSURI dengan pola berwarna kuning.
Utsurimono : Artinya bayangan, Ikan koi berdasar hitam dan memiliki dua warna

W

Wabi : kedalaman kulit pada Ikan koi bersisik
Wagoi : Keluarga ikan Emas yang bersisik penuh

Y

Yakko : HI pada pipi ASAGI.
Yamabuki Ogon : Ikan koi kuning metalik, YAMABUKI artinya mawar kuning cerah
Yamabuki Ogon
Yamato Nishiki : SANKE metalik.
Yamatonishiki
Yogyo : ikan yang masih muda
Yondan : artinya Empat contoh YONDAN KOHAKU mempunyai empat step pola.
Yonsai : Usia empat tahun.
Yoroigoi : Koi dengan sisik-sisik besar diseluruh tubuhnya.
Yotsushiro : YOTSU artinya empat, SHIRO artinya putih. Empat bagian putih. Ikan Koi yang hanya memiliki warna putih di bagian hidung nya saja, kedua sirip pektoral dan sirip ekor. Sering terlihat pada keluarga KARASUGOI dan HIKARI MUJIMONO.

Z

Zubonhaki – Jika bagian belakang badan seluruhnya berwarna merah atau hitam
Zukinkaburi – artinya memakai kerudung, ZUKIN artinya kerudung, KABURI artinya memakai. Jadi istilah ini digunakan untuk menggambarkan ikan Koi yang seluruh bagian kepalanya berwarna. Tidak terdapat SHIROJI pada bagian pipi maupun bagian rahang bagian bawahnya. Istilah lainnya yaitu MENKABURI. Seluruh kepala berwarna merah, disebut AKA ZUKIN dan jika seluruhnya berwarna hitam, disebut KURO ZUKIN. Koi seperti ini kurang disukai.

Demikian,
semoga bermanfaat
enjoy sharing
Koi untuk Persahabatan
Salam,
KiGoi: ada koi, ada kopi

2 comments for "Mengenal Lebih Jauh Tentang Istilah Ikan Koi"

  1. waduh banyak istilahnya ya, jadi tambah pengetahuan tentang koi terima kasih infonya

    ReplyDelete
  2. Sisik pada Koi Aragoke apakah tumbuh (muncul) seiring pertumbuhan atau memang sisik sudah tumbuh (ada) sejak dari awal, terutama sisik pada bagian samping.
    Terimakasih

    ReplyDelete